27 May 2011

Kekurangan Windows dibandingkan Linux



Setelah lama menjadi pengguna Linux dan terbiasa dengan cara kerja Linux (dan desktop Linux), mungkin Anda merasa seperti membentur tembok ketika menggunakan Microsoft Windows. Meskipun Windows adalah system operasi yang berguna dan sebagian besar orang menggunakannya, tidak berarti setiap neggunanya bisa duduk dan bekerja dalam lingkungan yang bebas masalah. Memang banyak pengguna Windows yang mengatakan bahwa mereka menghadapi tantangan ketika menggunakan Linux. Namun, mungkin pengalaman pribadi Anda menemukan sebaliknya. Berikut ini adalah gangguan pada Windows yang tidak ada pada Linux.


Virus/Malware
Sebuah mesin Windows tanpa antivirus atau antimalware seperti tinggal dengan kucing – tak terelakkan lagi, suatu hari Anda akan tergigit atau tercakar. Ini bukan soal “jika”, tetapi masalah “kapan”. Bahkan, meskipun sudah menggunakan antivirus atau antimalware, Anda masih bisa terkena infeksi. Tidak peduli perlindungan apa yang Anda gunakan, ada saja virus dan malware yang masih bisa lewat.
Yang lebih buruk, antivirus yang Anda gunakan menghalangi program-program lain. Dengan Linux, Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini dan meskipun Anda menggunakan antivirus di Linux (untuk menyelamatkan teman-teman Anda yang tidak menggunakannya), jarang sekali anda melihatnya menghalangi program-program lain.

Koneksi Jaringan Sering Bermasalah
Tool jaringan Windows sama sekali tidak sekuat atau sefleksibel tool jaringan Linux. Memang, sudah menjadi rahasia umum bahwa Windows memiliki dukungan lebih luas terhadap hardware jaringan nirkabel, bukan berarti hasilnya lebih baik. Setelah jaringan pada mesin Linux dikonfigurasi, Anda akan jarang mengalami masalah. Jika kemudian ternyata Anda mengalaminya, masalah biasanya dapat dilacak sampai ke sumber eksternal. Ketika memang mesin Linux yang menyebabkan masalah jaringan, ini hamper selalu bisa diatasi hanya dengan restart sistem jaringan. Lagi pula, Linux dibangun untuk berada di jaringan.

Tiba-Tiba Lambat
Coba pikirkan terakhir kali komputer Windows Anda secara misterius melambat. Apa ternyata penyebabnya? Fragmentasi? Virus? Malware? Sistem operasi memakan resource terlalu banyak? Atau bahkan Anda tidak bisa membedakan masalah? Dengan Linux, hal tersebut (terutama yang misterius) hampir tidak ada, terutama pada server Linux.

Tiba-Tiba Aplikasi Crash
Ketika dijalankan, aplikasi Linux akan selalu berjalan sampai Anda mengatakan “tidak lagi”. Bahkan, jika memang crash, mudah untuk mencari tahu penyebabnya. Scenario terburu adalah jalankan aplikasi dari command line dan lihat informasi yang diberikan kepada Anda. Windows? Semoga beruntung, anda dapat mencoba Event Viewer, tetapi ia jarang membantu tanpa aplikasi pihak ketiga. Coba debug aplikasi Windows (atau pihak ketiga) pada mesin Windows. Sama sekali tidak semudah di Linux. Ketika aplikasi crash, Anda tentu ingin tahu penyebabnya.

Kurangnya Tool Troubleshooting
Hal ini berkatian dengan poin sebelumnya. Untuk melihat apa yang kurang sehat pada mesin Anda, troubleshooting Linux semudah membaca data dokumen (di /var/log). Anda dapat mencari tahu apa yang terjadi dari salah satu file log atau membuka jendela terminal dan membaca file log tertentu (seperti /var/log/messages) dengan perintah tail –f /log/var* (dimana * adalah file log yang ingin Anda ikuti). Jika Anda tidak begitu suka command line, anda dapat menginstall GUI yang akan memungkinkan Anda mengecek file-file log untuk mencari yang bermasalah.
Untuk aplikasi yang menyebabkan masalah, jalankan backtrace untuk mendapatkan semua informasi debugging yang Anda butuhkan dan perbaiki sendiri atau kirim hasilnya pada pengembang. Masalahnya akan diselesaikan dan kita tidak perlu benar-benar harus melaporkan, melihat, menghilangkan bug dengan software atau situs pelacakan bug. Linux jauh melampauin semua sistem operasi lain jika berkaitan dengan bug.

Masalah Outlook/Exchange
Kombinasi Outlook/Exchange sangat berguna dalam bisnis dan/atau organisasi perusahaan. Meskipun alternatif Linux, mereka semua cenderung berbasiskan web. Masalah dengan Outlook/Exchange sering menyebab orang sakit kepala. Outlook sendiri menjadi binatang yang buas ketika ada yang salah. Ia menjaga file PST/OST bebas dari masalah, menjaga Outlook benar-benar online dengan server Exchange, menjaga add-in supaya tidak membuat Outlook berhenti, dan menjaga hal-hal lainnya. Kadang mengherankan karena dengan semua itu, Outlook tetap dapat bekerja seperti yang pengguna harapkan.

Pencetakan yang Tidak Praktis
Mencetak dalam lingkungan Windows merepotkan. Tentu saja, pencetakan secara umum memamng merepotkan, tetapi tidak pernah begitu merepotkan seperti di lingkungan Windows. Selalu ada masalah apakah printer akan bekerja di Linux atau tidak. Namun, ketika printer bekerja di Linux, itu pasti selalu bekerja di Windows.
Dengan rilis terbaru GNOME, sharing printer di Linux sangat mudah. Dengan mensharing printer di mesin Linux, Anda dapat mengatur printer di setiap sistem operasi. Cobalah untuk berbagi printer antara Windows XP dan Windows 7 tanpa merasa seperti ingin menarik rambut Anda.

Jaringan Windows 7 yang Beragam
Hal ini sejalan dengan masalah pencetakan. Mungkin tidak terhitung jumlahnya masalah yang kita hadapi ketika mencoba berbagi resource dengan berbagai versi Windows atau Windows dan sistem operasi lain. Secara umum, sistem operasi lain tidak memiliki masalah, tetapi sistem operasi Windows sendiri yang tidak suka dengan yang lainnya kecuali jenis mereka sendiri. Meskipun Windows 7 adalah Windows terbaik sampai saat ini, ia tidak suka berjalan bersama rilis yang sama. Dan, Windows 7 homegroup, berapa banyak orang yang membencinya? Banyak.

Kurangnya Multiple Desktop
Bila Anda terbiasa dengan multiple desktop Linux, pindah ke satu lingkungan desktop (kecuali jika Anda memiliki beberapa monitor) akan menyebabkan kebingungan dan inefisiensi. Pengguna Windows dapat merasakan memiliki multiple desktop dengan membeli monitor kedua. Begitu Anda terbiasa dengan konsep ini, Anda akan melihat mengapa pengguna Linux selalu mengalami kesulitan menggunakan desktop Windows.


Hilangnya Resource/Memakan Resource
Bekerja pada desktop Windows 7 yang memiliki RAM kurang dari 2 GB seperti bekerja dalam gerak lambat. Ketika RAM dilahap oleh aplikasi, pekerjaan menjadi semakin lambat. Sementara itu, hampir semua distribusi Linux lebih baik dalam mengalokasikan resource dan penanganan RAM daripada Windows. Linux menggunakan RAM untuk mencache file sampai file cache melebihi jumlah RAM yang tersedia.
Windows 7 akan menggunakan memory untuk cache hanya bila tidak ada permintaan lain untuk memory yang dimaksud. Dengan kata lain, jika aplikasi yang berjalan pada Windows memerlukan RAM, ia akan mendapatkannya. Sebaliknya, Linux memberikannya kepada semua yang membutuhkannya. Ketika RAM telah terlampaui, ia menggunakan partisi swap. Meskipun partisi swap jauh belih lambat dibandingkan RAM, metode ini jauh lebih efisien dalam penggunaan resource sistem.

Total Cost of Ownership
Hal ini telah dan akan terus diperdebatkan sampai kedua sistem operasi tidak ada lagi. Namun, mari kita lihat saja bagaimana biaya lisensi Windows per kursi untuk perusahaan besar jauh melampaui dana yang harus dikeluarkan untuk belajar Linux.
Ada dua alasan untuk masalah tersebut. Pertama, kebanyakan professional TI sudah tahu satu atau dua hal tentang Linux. Kedua, Linux sekarang bukanlah Linux yang dulu. Linux telah berkembang jauh sejak pertama kali dikembangkan. Tiga belas tahun yang lalu, harus diakui Windows memenangkan pertempuran total cost of ownership (TCO). Namun, itu sebelum KDE dan GNOME membawa desktop mereka ketitik di mana orang paling awam pun bisa mengetik di Linux secepat mereka mengetik di Windows. Setiap bagian TI pasti bisa mengimplementasikan Linux dan melakukannya sedemikian rupa sehingga pengguna akhir tidak akan tahu bedanya.
Dengan KDE 4.6 yang sudah melompat jauh dari 4.0, terlihat jelas kemana desktop Linux mengarah. Jadi, dengan menyampingkan retorika, Windows tidak dapat bersaing dengan Linux dalam hal TCO, belum lagi biaya harga software (termasuk antivirus dan perlindungan spyware) untuk Windows vs Linux.

Desktop
Anda tidak dapat langsung melihat begitu saja dan mengatakan desktop Linux lebih sulit daripada desktop Windows. Jika bisa, coba periksa nomor rilis distribusi Linux yang Anda gunakan, baik GNOME maupun KDE yang telah melampaui Windows dalam hal user friendliness. Bahkan, KDE 4 akan membuat pengguna merasa nyaman dengan interfacenya.
Desktop Linux mengalahkan desktop Windows lebih dari sekedar user friendliness. Linux jauh lebih fleksibel daripada Windows. Jika Anda suka penampakan atau perilaku desktop Linux, ubah saja. Jika Anda tidak menyukai desktop yang disertakan pada distribusi Anda, tambahkan lagi.
Bagaimana jika desktop terkunci? Windows mungkin memerlukan hard retsrat. Linux? Tekan [Ctrl]+[Alt]+[Backspace] untuk memaksa keluar dari X Windows atau anda selalu dapat masuk ke console virtual dan menghentikan aplikasi yang menyebabkan desktop Anda membeku. Ini semua tentang fleksibilitas, sesuatu yang tidak kita nikmati pada Windows.

Server
Bagi Anda yang berpikir bahwa Windows lah yang dominan dalam pasar server, coba lihat lagi perkembangan sekarang. Linux dapat melayani apa saja dan melakukannya dengan mudah dan baik. Ia cepat, aman, mudah dikonfigurasi, dan sangat scalable, misalnya jika Anda kebetulan tidak suka Sendmail. Jika memang ya, Anda memiliki banyak alternatif untuk dipilih, bahkan sampai layanan halaman web. Ada banyak alternatif untuk Apache. Beberapa di antaranya sangat enteng.

Keamanan
Beberapa tahun lalu ada ketakutan di dunia TI, yaitu Phalanx 2 yang memukul Linux. Namun, yang sebenarnya adalah ia menghantam server Linux yang belum di update. Patch nya, seperti biasa di dunia Linux, langsung keluar tidak lama setelah beritanya beredar. Masalah keamanan menjadi wabah di Windows karena dua alasan: sistem operasi lengkap dengan banyak lubang keamanan dan Microsoft lambat merilis patch untuk lubang keamanan tersebut. Tentu saja ini tidak berarti bahwa Linux kebal. Ia tidak kebal, tetapi tidak mudah terkena serangan dan lebih cepat perbaikan masalahnya.

Fleksibilitas
Di Linux, selalu ada lebih dari satu cara untuk menangani tugas. Ditambah lagi dengan kemampuan troubleshooting Linux jauh lebih unggul. Sementara Windows sebagai sistem operasi kurang begitu fleksibel. Coba kita lihat seperti ini: keluar dari kotak, apa yang anda lakukan dengan Windows? Anda bisa berselancar di web dan mendapatkan e-mal. Keluar dari kotak, apa yang bisa anda lakukan dengan Linux? Mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah apa yng tidak dapat anda lakukan dengan Linux? Linux seperti Lego. Anda memiliki potongan untuk membuat apa saja.

Manajemen Paket
Windows tidak memiliki manajemen paket. Memang, Anda dapat memasang aplikasi dengan satu kali klik, namun bagaimana jika Anda tidak tahu paket mana yang ingin Anda cari? Di mana aplikasi yang terinstall berada? Di mana cek dependensi? Di mana cek md5? Bagaimana menginstall aplikasi tanpa akses root? Keselamatan? Keamanan?

Komunitas
Komunitas Windows adalah MCSE, penghuni kampus Microsoft, dan perusahaan-perusahaan software pihak ketiga ketiga rekanan Microsoft. Linux selalu dan akan selalu tentang komunitas. Linux dibangun oleh komunitas dan untuk komunitas. Komunitas Linux hadir untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dari milis, LUGs (Linux User Groups), forum untuk pengembang, sampai Linus Torvalds sendiri (pencipta Linux), Linux didukung oleh komunitas dari semua usia, jenis, bangsa, dan sosial.

Kemampuan Bekerja Sama secara Harmonis
Windows bekerja sama sangat baik dengan sesame Windows. Linux bekerja sama dengan semuanya. Jarang ditemukan sistem yang tidak bisa terhbung ke Linux. Ini mencakup OS X, Windows, berbagai distribusi Linux, OS/2, dan PlayStation. Tanpa bantuan software pihak ketiga, Windows sama sekali tidak bisa bekerja sama. Kita bahkan belum menyentuh soal format. Dengan OpenOffice, ANda dapa membuka/menyimpan hampir dalam format apa pun. Apakah Anda pernah menjumpai format docx? Bagaimana rasanya hanya bisa membukanya dengan Word 2007 ke atas? Apakah menyenangkan?

Command Line Interface
Ini adalah salah satu lagi poin yang tidak perlu banyak dikatakan. Command line interface (CLI) Linux dapat melakukan hampir apa pun yang perlu Anda lakukan untuk bekerja dalam sistem operasi Linux. Ya, memang Anda perlu sedikit pengetahuan untuk melakukannya, tetapi ini juga berlaku untuk CLI Windows. Perbedaan terbesar adalah hal yang dapat Anda lakukan ketika menjumpai command line. Jika Anda harus mengurus dua mesin melalui command line saya (satu mesin Linux dan satu mesin Windows), Anda dapat segera melihat betapa unggulnya CLI Linux dibandingkan CLI Windows.

Evolusi
Bagi sebagian besar pengguna, Vista merupakan langkah mundur dan langkah mundur tersebut butuh waktu lama (lima tahun) untuk berubah. Pada sebagian besar distribusi Linux, rilis baru tersedia setiap enam bulan dan beberapa dari mereka merupakan lompatan teknologi yang signifikan. Linux juga mendengarkan komunitas, apa yang mereka katakana dan apa yang mereka perlu. Dari kernel sampai desktop, komunitas pengembang Linux sejalan dengan penggunanya. Microsoft? Tidak begitu. Microsoft membutuhkan waktu untuk menentukan apa perlu atau tidak perlu ditingkatkan. Dan, secara umum, tanggal rilis Microsoft sangat jauh. Tanpa perlu dikatakan lagi, Microsoft bukan pengembang yang tangkas.

Dikutip dari Majalah PC Media edisi 05/2011.

No comments:

Post a Comment