28 May 2011

Alasan Linux Tidak Akan Melebihi Windows



Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi lonjakan animo terhadap Linux, baik server maupun desktop. Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap lonjakan ini. Pertama, adanya kecenderungan dari desktop yang besar ke yang lebih kecil, tetapi kurang kuat, yaitu notebook-dan sekarang netbook. Kedua, semakin banyak distribusi Linux yang user-friendly, seperti Ubuntu, yang muncul ke pasaran. Terakhir, datang sistem operasi yang disukai, tetapi dibenci-Windows Vista yang lebih memakan resource. Akumulasi faktor-faktor ini telah menyebabkan banyak pengguna Linux yang memberikan serangan baik.
Namun, penggunaan Linux sebagian besar masih sekedar wacana, entah karena banyak kelemahan yang melekat pada Linux sehingga terabaikan atau fakta bahwa pengguna rindu dengan fungsi Windows yang mereka kenal. Ada beberapa alasan Linux tidak akan melebihi Windows.

27 May 2011

Kekurangan Windows dibandingkan Linux



Setelah lama menjadi pengguna Linux dan terbiasa dengan cara kerja Linux (dan desktop Linux), mungkin Anda merasa seperti membentur tembok ketika menggunakan Microsoft Windows. Meskipun Windows adalah system operasi yang berguna dan sebagian besar orang menggunakannya, tidak berarti setiap neggunanya bisa duduk dan bekerja dalam lingkungan yang bebas masalah. Memang banyak pengguna Windows yang mengatakan bahwa mereka menghadapi tantangan ketika menggunakan Linux. Namun, mungkin pengalaman pribadi Anda menemukan sebaliknya. Berikut ini adalah gangguan pada Windows yang tidak ada pada Linux.

16 May 2011

Maicih : Keripik 'Setan' dari Bandung


Maicih, mungkin nama ini tidak semua orang mengetahuinya termasuk aku hehehehe. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang yang membicarakan tentang Maicih ini, khususnya dari Twitter, sekitar satu minggu yang lalu banyak teman-temanku di Twitter yang membahas Maicih ini. Apa sebenarnya Maicih itu ?

Maicih atau Keripik Maicih berasal dari Bandung, dan yang tinggal di sekitar Bandung tentu tidak asing lagi dengan Keripik Maicih ini. Rasa pedasnya yang (mungkin) sedikit 'keterlaluan' dan pemasarannya yang menggunakan jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter membuat Maicih ini membuat sebagian orang khusunya kalangan anak muda penasaran tentang rasanya, termasuk aku sendiri hehehehe.

Yang menarik disini juga adalah pemberian istilah untuk konsumen Maicih yang disebut 'cucu' dan pembuat Maicih yang disebut 'emak' . Untuk resellernya dijuluki 'ichiers'. Hmm lumayan unik juga.


Untuk membuktikan seberapa pedasnya keripik 'setan' ini aku mencoba mencarinya di salah satu reseller Maicih Bali yang berlokasi di sekitar Panjer. Dari informasi yang aku dapatkan di Twitter,reseller itu menyediakan Maicih dalam jumlah yang terbatas. Mungkin karena rasa penasaran yang tinggi akhirnya aku langsung membeli yang (konon katanya) paling pedas, yaitu Maicih Level 10, tapi entah kenapa saat aku mencarinya ternyata cuma tersisa dua bungkus saja, apa karena jumlah stoknya sedikit, masih disembunyiin atau aku kecolongan 'start'. Rencana sih pengen beli satu aja, tapi karenaada teman yang mau nitip ya terpaksa 'sikat' aja semua Level 10 nya hehehe.. dengan 50 ribu, 2bungkus Maicih Level 10 aku dapatkan. Masih terlintas di pikiran : apanya yang bikin mahal yah ?Mereknya ? Levelnya ? Atau dari resellernya ngambil untung ? Ah yang penting udah beli aja. Masalah nanti kalo mau beli lagi atau enggak, lihat aja nanti.


Gigitan pertama kusodorkan kepada Maicih ini dan ternyata pedasnya (yah) lumayan juga, tapi beberapa teman mengatakan kalau pedasnya Maicih Level 10 itu pedasnya luar biasa. Apa karena aku terbiasa makan pedas atau emang lagi beruntung kali yah ? Hehehehehe. Pedesnya didominasi oleh rasa merica dan selebihnya adalah cabai yang sampai batu-batu cabainya keliatan :D

Kesimpulan :
– Bagi yang terbiasa dengan 'pedas' , Maicih Level 10 ini cocok ditambahkan pada daftar
makanan Anda mulai sekarang.
– Karena persediaannya yang terbatas dan pemasarannya masih menggunakan jaringan sosial,
hendaknya selalu pantau Twitter resmi Maicih ; @infomaicih
– Yang pernah mengalami masalah dengan pencernaan seperti maag, tipes atau enggak kuat
dengan hal-hal yang berkaitan dengan 'pedas', hapus kata Maicih dari pikiran Anda :D.

01 May 2011

Ubuntu 11.04


Tepat di tanggal 28 April 2011, Ubuntu versi 11.04 secara resmi direlease dan sudah memasuki versi final dimana bug dan error yang ditemui di versi beta sebelumnya sudah di fixed. Tentunya aku sebagai computer enthusiast sangat menantikan kehadiran Ubuntu yang baru ini, yah bukannya bagaimana gitu, lah aku ini orangnya termasuk tipe yang agak bosenan dan suka dengan hal-hal yang baru termasuk pada Ubuntu ini.

Setelah aku melihat beberapa review-review Ubuntu terbaru ini di beberapa forum, banyak yang menyatakan bahwa Ubuntu yang baru ini memiliki tampilan yang berbeda dibandingkan Ubuntu sebelumnya, ada yang pro, begitu pula yang kontra. Selain tampilan, ada beberapa program yang digantikan dengan program baru yang sebenarnya tidak berbeda jauh dengan versi sebelumnya juga. Yah terkadang perubahan itu perlu untuk hal yang lebih baik, tapi tidak semua orang perlu dengan perubahan tersebut mengingat kepentingan mereka yang berbeda satu sama lain.

Berikut adalah beberapa fitur yang terdapat pada Ubuntu 11.04 dan perubahan jika dibandingkan dengan Ubuntu sebelumnya:






1. Desktop Environment (DE), dimana saat ini Ubuntu 11.04 sudah menggunakan theme Ubuntu One (Unity) yang biasanya terdapat pada Ubuntu versi netbook (Ubuntu Netbook Edition) sebagai default DE. Ini berbeda dengan Ubuntu sebelumnya yang masih menggunakan GNOME (tampilan standar) dan ini yang membuat Ubuntu 11.04 banyak dibicarakan oleh pihak pro dan kontra terhadap DE terbaru ini.





2. Office Application, dimana saat ini OpenOffice yang sudah pre-installed di Ubuntu digantikan oleh LibreOffice. Dari segi tampilan dan fungsionalitas terlihat sama persis mengingat LibreOffice dikembangkan oleh orang-orang yang juga mengembangkan OpenOffice. Mungkin biar enggak bosen kali yah ? hehehehehe.





3. Music Application, Banshee saat ini menggantikan Rhythmbox sebagai default music player. Untuk kualitasnya aku belum bisa mencobanya karena terbatasnya bandwidth untuk mendownload plugin MP3 agar bisa melakukan music playback. Hehehehehehe.





4. Internet Browser, jika sebelumnya pada Ubuntu 10.10 masih menggunakan Firefox versi 3.6.10 maka di Ubuntu 11.04 ini sudah menggunakan Firefox versi 4.0 dimana versi terbaru dari Firefox ini memilik tampilan yang lebih sederhana dan diklaim memiliki kecepatan yang lebih dibandingkan Firefox sebelumnya.

Sementara ini hanya segitu saja yang bisa aku berikan pendapatnya mengenai fitur-fitur Ubuntu 11.04 ini, mengingat terbatasnya waktu dan masih sempitnya pengetahuanku mengenai Linux, khususnya Ubuntu. Tapi aku akan mencari lebih banyak tentang kelebihan Ubuntu terbaru ini mengingat aku yang sudah mulai melirik open source sebagai ‘mainan’ sehari-hari. 