LG Optimus One

Setelah berpisah dengan BlackBerry Gemini karena layanan BBM nya yang semakin lama semakin brekele (dan ada yang berminat ingin membelinya hehehehe) akhirnya aku memutuskan untuk hijrah dari BlackBerry. Sempat terbesit ingin 'bergaul' dengan Apple iPhone tapi entah kenapa ongkos selalu menjadi halangan terbesarku dalam memiliki sebuah barang (dibaca: gadget).

Berawal dari teman-teman kampus yang tidak memakai Blackberry dan saat aku memberi berita bahwa aku sudah tidak memiliki BlackBerry mereka, terlihat mereka sangat senang seperti dapet nilai A pada ujian (aneh juga sih) dan mereka secara beramai-ramai mengusulkan untuk membeli Android smartphone. Mengingat saat ini masih dalam status quo (tidak memegang handphone sama sekali) ya kuputuskan untuk membeli Android dengan jaminan tidak akan menemukan yang namanya PENDING SUCKS PUKIMAI ASU DLL...

Sempat mencari-cari informasi di internet dan melihat-lihat di toko handphone, kuputuskan untuk membeli LG Optimus One. Sempat bingung juga sebelumnya karena dana yang terbatas dan kepingin smartphone yang valuable mengingat Android tidak hanya terpaku pada satu merk saja dan itu tentunya akan berdampak pada persaingan harga yang secara langsung atau tidak langsung akan menguntungkan atau merugikan kustomer.

Mengapa LG ?

Sony Walkman NWZ-B152F

Berawal dari perpisahanku dengan iPod Nano (LCD bocor,begitu pula dengan baterainya), kuputuskan untuk membeli sebuah perangkat pemutar musik yang baru. Sempat terpikir apakah aku akan membeli gadget kreasi Alm. Steve Jobs itu ? Seketika berpikir dan seketika juga pikiran itu menghilang setelah melihat isi dompetku yang sangat terbatas untuk membeli sebuah pemutar musik yang lambangnya "Apel digigit", lalu aku harus gimana ? harus maling ? nodong ? enggak lah hehehehe.

Setelah berkeliling dan melihat berbagai review beberapa portable music player (maaf dirahasiakan demi nama baik :p )akhirnya kuputuskan membeli sebuah PMP dari Sony



Terlihat mirip dengan iPod ? Sepertinya tidak ya :p


Ini adalah PMP Sony NWZ-B152F , satu dari beberapa jajaran PMP kreasi Sony, ya untuk urusan kualitas perangkat suara dan video Sony (sepertinya) sudah menjadi pioneer dalam pasar Indonesia, dan begitu pula untuk PMP ini meskipun nama PMP Sony tenggelam dihantam PMP dari Apple dan kompetitor lainnya.

Mengapa aku memilih tipe NWZ-B152F ini ?

Acer Aspire 4738Z

Ada sekitar hampir empat bulan lamanya aku memakai notebook ini sebagai pengganti notebook yang lama (dibaca: tidak bisa hidup dan sudah tua), lumayanlah mengingat aktivitasku yang selalu dipenuhi dengan kegiatan didepan notebook (dibaca lagi: main game, denger musik, browsing, twitteran, fesbukan) dan mengingat perfomanya yang sedikit lebih baik dibandingkan notebook dahulu dengan merk yang sama.

Kesan pertama memakai notebook ini sih ya lumayanlah, setidaknya semua sisi termasuk keyboardnya dibalut dengan warna hitam sehingga tidak cepat kotor mengingat aku termasuk orang yang tidak terlalu bisa menjaga kebersihan (harap maklum yah :p ).

Menurutku sih ini beberapa kelebihannya:

Review BlackBerry Gemini

setelah sekian lama tidak mengantongi smartphone akhirnya sekarang aq bisa mengantongi smartphone yang kata orang sekarang lagi 'in' , BlackBerry Gemini

jeng jeng inilah dia :



kenapa aq nyari yang Gemini? mungkin karena enggak ada yang Libra (woo ngarep), secara zodiakqu Libra gitu loo ehehehe. Sebenarnya bukan itu alasanku milih tipe Gemini, ini kok alasanku kenapa aq milih tipe Gemini:
1. Murah (ya kalo dibilang murahan enggak juga cuma 1,7 juta , yang penting punya :) )
2. Simple (simple dalam artian: gampang makenya,bentuknya gak rumit)
3. Social Network (berhubung aq juga sedang enak2nya bermain 'social network' dan Gemini punya fitur 'SocNet' yang gak dimiliki smartphone2 yang lain)
4. BBM (BlackBerry Messenger), fitur yang mirip dengan YM gitu, tapi bedanya ini cuma ada di BB aja, termasuk Gemini. Bisa chat dan kirim2 file tanpa pulsa (tapi bayar bulanannya gak gak gak kuat :( ). Sekarang sih udah banyak aplikasi chat antar platform tapi tidak bisa mengalahkan BBM (gak tau nanti).

Alasan Linux Tidak Akan Melebihi Windows

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi lonjakan animo terhadap Linux, baik server maupun desktop. Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap lonjakan ini. Pertama, adanya kecenderungan dari desktop yang besar ke yang lebih kecil, tetapi kurang kuat, yaitu notebook-dan sekarang netbook. Kedua, semakin banyak distribusi Linux yang user-friendly, seperti Ubuntu, yang muncul ke pasaran. Terakhir, datang sistem operasi yang disukai, tetapi dibenci-Windows Vista yang lebih memakan resource. Akumulasi faktor-faktor ini telah menyebabkan banyak pengguna Linux yang memberikan serangan baik.
Namun, penggunaan Linux sebagian besar masih sekedar wacana, entah karena banyak kelemahan yang melekat pada Linux sehingga terabaikan atau fakta bahwa pengguna rindu dengan fungsi Windows yang mereka kenal. Ada beberapa alasan Linux tidak akan melebihi Windows.